Gubernur Sulawesi
Barat, H.Anwar Adnan Saleh, memantau kondisi korban bencana banjir
bandang yang meluluhlantahkan puluhan rumah warga yang bermukim di
bantaran sungai Mamuju.
"Saat bencana banjir terjadi saya masih berada di Jakarta dan baru saat ini bisa menyempatkan diri melihat langsung kondisi korban banjir yang terjadi Jumat (4/5) di Kawasan Taman Sapi Kelurahan Mamunyu," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Selasa.
Gubernur mengatakan, meski baru bisa menyempatkan melihat kondisi korban namun dirinya selalu memantau dari jarak jauh dan telah memerintahkan Dinas Sosial dan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun tangan.
"Pemerintah langsung tanggap dengan memberikan bantuan terhadap korban termasuk menurunkan tim Tagana untuk membantu masyarakat korban banjir,"kata dia.
Ia mengatakan, akibat banjir bandang yang menyapu puluhan pemukiman juga telah merusak akses jalan jembatan gantung yang menghubungkan dua dusun yakni dusun Sangkurio dan dusun So'do.
"Bantuan pangan telah kita serahkan kepada korban banjir. Yang menjadi masalah serius yang harus ditangani cepat adalah membangun akses jalan jembatan gantung yang putus saat banjir bandang terjadi,"kata dia.
Karena itu kata gubernur, pembangunan jembatan gantung ini harus secepatnya tertangani atau paling lama satu bulan dari sekarang.
"Akses jalan yang menghubungkan dua dusun ini harus segera kita tangani. Apalagi, akses ini satu-satunya jalan untuk memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat,"ungkap dia.
Saat ini kata dia, masyarakat dusun Sangkurio hanya mengandalkan perahu karet milik Dinsos untuk digunakan masyarakat melakukan kegiatan ekonomi.
"Perahu karet harusnya kita tambah ke lokasi bencana hingga akses jalan ini sudah membaik. Apalagi, puluhan anak sekolah setiap harinya harus menyeberang sungai,"ujar gubernur.
Gubernur menambahkan, program jangka panjang akan dipikirkan dengan membangun jembatan permanen tanpa harus memanfaatkan jembatan gantung.
"Jembatan gantung sudah tak cocok dibangun di dusun ini seiring jumlah penduduk di dusun Sangkurio semakin meningkat," katanya.(Iwn/Ant)
"Saat bencana banjir terjadi saya masih berada di Jakarta dan baru saat ini bisa menyempatkan diri melihat langsung kondisi korban banjir yang terjadi Jumat (4/5) di Kawasan Taman Sapi Kelurahan Mamunyu," kata Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Selasa.
Gubernur mengatakan, meski baru bisa menyempatkan melihat kondisi korban namun dirinya selalu memantau dari jarak jauh dan telah memerintahkan Dinas Sosial dan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun tangan.
"Pemerintah langsung tanggap dengan memberikan bantuan terhadap korban termasuk menurunkan tim Tagana untuk membantu masyarakat korban banjir,"kata dia.
Ia mengatakan, akibat banjir bandang yang menyapu puluhan pemukiman juga telah merusak akses jalan jembatan gantung yang menghubungkan dua dusun yakni dusun Sangkurio dan dusun So'do.
"Bantuan pangan telah kita serahkan kepada korban banjir. Yang menjadi masalah serius yang harus ditangani cepat adalah membangun akses jalan jembatan gantung yang putus saat banjir bandang terjadi,"kata dia.
Karena itu kata gubernur, pembangunan jembatan gantung ini harus secepatnya tertangani atau paling lama satu bulan dari sekarang.
"Akses jalan yang menghubungkan dua dusun ini harus segera kita tangani. Apalagi, akses ini satu-satunya jalan untuk memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat,"ungkap dia.
Saat ini kata dia, masyarakat dusun Sangkurio hanya mengandalkan perahu karet milik Dinsos untuk digunakan masyarakat melakukan kegiatan ekonomi.
"Perahu karet harusnya kita tambah ke lokasi bencana hingga akses jalan ini sudah membaik. Apalagi, puluhan anak sekolah setiap harinya harus menyeberang sungai,"ujar gubernur.
Gubernur menambahkan, program jangka panjang akan dipikirkan dengan membangun jembatan permanen tanpa harus memanfaatkan jembatan gantung.
"Jembatan gantung sudah tak cocok dibangun di dusun ini seiring jumlah penduduk di dusun Sangkurio semakin meningkat," katanya.(Iwn/Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar